
Waktu seakan berhenti berdetik.
Mematung di atas tanah tempat kakiku berpijak.
Mencoba mencerna nostalgia yang langsung memenuhi ruang ingatanku.
Sapaanmu begitu hangat.
Sentuhan tanganmu membuat jantungku berpacu cepat.
Terpana, tersipu, terhanyut.
Aku larut dalam pikiranku.
Melihatmu berbicara di depanku, dalam wujud nyata, membuatku berdecak kagum.
Betapa kita telah dewasa, betapa kita telah diobrak – abrik oleh kegetiran hidup.
Kita telah menjadi seseorang.
Menjadi penyeimbang bagi putih dan hitam diri.
Aku tahu, kamupun tahu, semuanya masih ada di sana.
Menjelma menjadi angan yang takkan pernah terwujud.
Mengerang dalam rasa yang takkan pernah hilang.
Entah sampai kapan.
—
Bogor, 3 Juni 2023